Sejarah, Kandungan dan Manfaat Besi

Sejarah, Kandungan dan Manfaat Besi

Besi adalah salah satu unsur kimia yang berniliali manfaat tinggi bagi kehidupan manusia. Sebagian besar alat-alat yang ada di sekitar anda pun kebanyakan terbuat dari besi. Mulai perangkat paling kecil, seperti jarum, hingga pesawat terbang. Semuanya, meski sedikit, mengandung material besi. Lalu, sudahkah anda tahu apa sebenarnya unsur besi dan apa saja manfaatnya? Dan kenapa manusia membutuhkannya?

Sekitar 1200 tahun sebelum masehi, ada sebuah jaman yang disebut jaman besi. Pada jaman itu, pertama kalinya manusia belajar menggunakan logam besi. Hingga sekarang, manusia pun masih “belajar” bagaimana memanfaatkan besi. Apabila diteliti lebih lanjut, besi merupakan unsur logam yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Hingga saat ini, belum ditemukan logam pengganti besi. [Baca: Asal Muasal Besi]

Besi, secara alamiah, merupakan unsur bebas di kerak bumi. Pada awalnya, manusia belum mengetahui manfaat besi hingga mereka bisa memisahkannya dari senyawanya. Ketika manusia sudah mampu memisahkan unsur murni besi dari senyawanya, maka beragam alat seperti senjata, perlengkapan hidup, dan benda-benda lain bisa dibuat dengan mudah. Mudah di jaman sekarang. Di awal penemuannya, besi merupakan barang baru yang tidak mudah untuk dimanfaatkan.

Jarang ada yang mengetahui bahwa sebenarnya besi memiliki nilai manfaat tinggi manusia. Namun, itu bila besi sudah dalam bentuk paduan (alloy), bukan dalam bentuk murninya. Untuk menghasilkan besi dalam bentuk paduan, perlu perpaduan antara cairan dan campuran dua atau lebih logam. Hal ini ditujuakan agar menghasilkan logam paduan yang memiliki sifat berbeda dari logam pembentuknya. Paduan terbaik dari besi adalah baja. Baja mengandung logam besi dan 1 unsur logam lainnya.

Dalam sejarah, orang mesir kuno sudah menggunakan besi sejak 4300 sebelum masehi. Pada zama itu orang mesir diperkirakan bisa menemukan besi berkat adanya meteorid yang jatuh dari langit. Beberapa jenis meteroid memang mengandung material besi. Orang mesir menggunakannya sebagai perkakas atau perhiasan. Selain mesir, orang asia kuno pun sudah mengguakan besi. Di India, ada sebuah pilar atau tiang yang terbuat dari besi sejak tahun tahun 415 M. Dan pilar tersebut kokoh berdiri hingga sekarang.

Secara fisik, besi merupakan jenis logam yang berwarna putih silver mengkilap. Memiliki sifat elastis dan lunak. Elastis artinya logam tersebut mampu ditarik namun tidak putus. Sedangkan lunak artinya logam tersebut dapat ditempa menjadi berbagai bentuk. Besi dapat ditarik tanpa putus, hal ini karena besi memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi. selain itu, besi pun bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Besi bisa dibengkokkan, digulung, dipotong, dibentuk, maupun dipadukan dengan logam lain. Secara ilimiah, besi murni memiliki titik lebur 1536 C atau sekitar 2797 F dan titik didih 3000 c (5.400 F). Besi punya desitas 7,87 gram/cm3.

Dari sudut pandang kimiawi, besi merupakan logam yang sangat aktif. Mudah bereaksi dengan oksigen di udara dan mampu menghasilkan oksida besi (Fe2O3) yang dikenal sebagai karat. Besi pun juga bisa bereaksi dengan air dan uap. Pada suhu yang cukup tinggi, besi bisa menghasilkan gas hidrogen. Selain itu, besi pun sangat mudah larut pada larutan asam.

Apabila anda amati, besi merupakan salah satu unsur yang banyak terletak di kerak bumi. Besi pun merupakan salah satu unsur yang terdapat di matahari, asteroid, dan bintang. Senyawa besi yang paling sering dijumpai adalah hematit atau besi oksida (Fe2O3), lomit, manetit, dan siderit. Masih banyak yang belum mengetahui jika masih ada satu sumber besi yang sekarang sedang meningkat, yaitu tacnotie. Tacnotite merupakan campuran dari hemaitit dan silica. Tacnotite disinyalir mengandung kurang lebih 25% besi. Negara seperti Tiongkok, Rusia, Kanada, Brazil, Australia, dan India memiliki banyak sekali material Tacnotite.

Di alam, besi memiliki 4 jenis isotop yaitu besi-54, besi-56, besi-57, dan besi-58. Isotop merupakan bentuk sebuah unsur yang terdiri dari dua bentuk atau lebih. Selain 4 isotop, besi pun juga memiliki 6 isotop radioaktif. Isotop radioaktif merupakan isotop yang didapat dari pemecahan radioaktif. Isotop ini diproduksi pada saat partikel-partikel kecil ditembakkan ke sebuah atom. Dari 6 isotop radioaktif besi, dua digunakan dalam dunia medis. Yaitu, besi-55 dan besi-59. Keduanya digunakan sebagai pelacak penelitian darah. Isotop radioaktif dimasukkan dalam sistem peredaran darah, lalu akan muncul pancaran radiasi tertentu dan kemudian ditangkap oleh alat penerima.

Di dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali produk yang menggunakan besi sebagai salah satu unsur pembuatnya. Umunya, produk berbahan besi dibagi menjadi beberapa kategri, di antaranya:

  • Produk Otomotif
  • Konstruksi
  • Shipping
  • Mesin
  • Jala Kereta Api
  • Perlengkapan listrik
  • Perkakas rumah.
  • Alat industri berat.

Tetap Terhubung:

Toko Besi Permata
Ditulis oleh

Toko Besi Permata

Kami menyediakan berbagai jenis besi, logam, dan bahan bangunan lainnya dengan kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) harga terjangkau.

Dapatkan penawaran menarik khusus February

Toko Besi Permata, Jakarta